Selasa, 10 Januari 2017

Perkembangan Matematika pada Zaman Kejayaan Islam

Asslamualaikum, Wr. Wb.
woowwwh Alhamdulillah,,,, ngga terasa ini adalah postingan terakhir buat pelajaran filsafat,.
Disii saya akan membahas tentang ,,,

Perkembangan Matematika pada Zaman Kejayaan Islam
Dahulu kala, islam pernah berjaya di seluruh dunia. Dimulai dari masa dinasti umayyah, dan dilanjutkan pada masa dinasti abbasiyah. Kejayaan cendekiawan muslim bidang matematika terjadi pada abad VIII hingga X. Kejayaan ini tidak lepas dari beberapa faktor yang mempengaruhi kejayaan tersebut, antara lain:
1. Dorongan normatif yang bersumber dari Al-quran tentang perlunya mengoptimalkan nalar untuk merenungkan ayat-ayat Al-quran. 
2. Adanya tantangan realitas yang mengharuskan saintis muslim untuk mengembangkan matematika sebagai ilmu yang terus dibutuhkan dan dimanfaatkan dalam kehidupan.
3. Adanya ilmu matematika pra islam yang perlu di kembangkan seiring dengan meluasnya suatu wilayahkekuasaan islam.
4. Adanya dukunga politik seperti pada masa umayyah dan abbasiyyah.
Pada masa kejayaan islam, telah lahir sejumlah ilmuwan muslim yang berhasil membuat penemuan orisinal yang berperan dalam pengembangan ilmu matematika. Ilmuwan tersebut: Al-Khawarizmi, Omar Khayyam, Nasir Al-Din Al-Tusi, Abul wafa Muhammad Al-buzjani.

Namun, seiring berjalannya waktu, masa kejayaan ini pun mulai mengalami kemunduran karena beberapa faktor, yakni:
1. Kesadaran orang barat akan arti penting penguasaan ilmu pengetahuan.
2. Orang barat ingin membuktikan bahwa agama nasrani dapat mengembangkan ilmu pengetahuan.
3. Hancurnya keilmuan islam, salah satunya perpustakaan kordova dan kota baghdad.
4. Diterjemahkannya buku ilmiah karangan islam ke dalam bahasa latin.
5. Lemahnya sistem militer di negara-negara islam.
6. Raja-raja islam yang tidak sesuai dengan norma islam.

Alahamdulillahirrobbil'alamin,,, telah selesai pembahasan terakhir saya mengenai Filsafat Pendidikan Matematika... Bila ada kekurangan atau salah pemahaman dalam blog ini, kritik dan saran sangat saya butuhkan demi kesempurnaan blog ini... Kritik dan sarannya saya tunggu yah di kolom komentar di bawah iniii....
Trima kasih sudah mengunjungi blog saya,,, jangan lupa untuk ikutin terus postingan selanjutnya,.. see u bye bye
SELAMAT MEMBACA DAN SEMOGA BERMANFAAT

Sejarah Perkembangan Matematika di India Kuno dan China Kuno

 Matematika di India Kuno dan China


Matematika India berkembang sejak 2600 SM sampai 1400 M. Pada awanya, ditemukan bukti arkeolog berupa bangunan, bekas sisa peradaban yang terlihat dengan tatanan yang cukup baik di kota Mahenjo Daro. Setelah itu, matematika India dikembangkan menjadi  beberapa pengetahuan seperti perkalian, pembagian, penyelesaian kuadrat, teorema pythagoras, dan sebagainya.
Sistem bilangan India pun mengalami beberapa kali perubahan. Yang awalnya berupa angka brahma lalu berkembang menjadi angka grupta dan kemudian berkembang menjadi angka nagari, angka-angka tersebut di bawa ke Arab untuk dikembangkan hingga menjadi angka modern yang digunakan saat ini.
Pada awalnya, sistem bilangan India tidak lengkap karena mereka belum mengenal angka "0". Oleh karena itu, bila orang india inginn menulis bilangan 408 maka di tulis tanda khusus di antara angka 4 dan angka 8 agar dapan dibedakan dengan penulisan angka 48. Tanda khusus itu diberi nama kha yang artinya kosong atau lubang yang dilambangkan titik atau lingkaran, kemudian menjadi angka yang disebut dengan "nol".
Angka ini muncul pertama kali dalam tulisan India pada tahun 400 SM. Kemudian pada tahun 628 M, seorang ahli astronomi India Brahma Gupta menulis sistem astronominya yang terkenal, dimana dalam sistem itu Ia menggunakan sembilan angka India dan nol sebagai angka yang ke sepuluh. Oleh karena itu, dengan terciptanya angka nol dapat dikatakan bahwa sistem bilangan India telah menjadi sistem bilangan yang lengkap.    


Selanjutanya kita akan beralih ke China!
Sejarah matematika China Kuno tidak banyak diketahui karena sedikitnya  informasi mengenai matematika  di China Kuno. Hal ini terjadi diduga karena pada 213 SM kaisar Qin Shi Huang shi memerintahkan untuk membakar semua buku. Adapun buku yang diperkirakan hampir setua buku Zoubi Suangjing yaitu Jiuzhang Suanshu (nine chapters) ditemukan dan diduga sisa dari pembakaran buku yang selamat. Negara China, walaupun pernah mengalami masa kemunduran, tetapi China tumbuh dan berkembang menjadi negara yang peradabannya tinggi hingga saat ini. 
Matematika di China seiring berjalannya waktu mengalami perkembangan.Ditunjukan dengan adanya penemuan dan berbagai hal yang terkait matematika, seperti halnya penomoran matematika di China yang menggunakan rod numeral (penomoran batang), adapula lambang bilangan matenmatika di China. Kemudian, pada abad ke-4 SM, terdapat papan perhitungan di China yang di buktikan dengan adanya sebuah marmer slab di Museum Nasional, Athena. lalu, sekitar 300 SM, abacus menjadi salah satu alat hitung di China. Pada abad ke-3 M Liu Hiu, seorang tokoh China yang mengomentari dan menulis ulang buku nine chapters, Liu Hiu melakukan perhitungan dan menemukan nilai π = 3,14 64/625. Sedangkan hasil perhitungan nilai π oleh Zu Chongzhi yaitu 355/113. Kemudian pada abad ke-6 M hingga abad ke-10 M, terdapat sekelompok dari selusin buku klasik. Dan sekitar abad ke-13 (pada dinasti Song dan Yuan) masa keemasan ilmu matematika, muncula empat matematikawan luar biasa yaitu Li Zhi (1192-1279), Yang Hui (1238-1298), Qin Jiushao (1202-1261), dan Zhu Shijie (1260-1320). Dengan kegigihannya, tokoh matematikawan tersebut menemukan perhitungan-perhitungan matematika dan menulis buku sehingga memperkaya pengetahuan matematika di China. Penemuan-penemuan tersebut tentu karena kegigihan orang-orang China dalam mencari solusi dalam suatu masalah.

Perkembangan Matematika di Zaman Yunani Kuno dan Persia

Waaahhh gak terasa yah,,, sekarang kita sudah beranjak ke post 6 hehhe...
Selamat membaca..!!!

A. Yunani Kuno
       Pada zaman Yunani Kuno, orang-orang Yunani membuat matematika menjadi sebuah disiplin ilmu, yaitu mengubah beragam aturan perhitungan empiris matematika menjadi padu dan kesatuan yang sistematis. Orang- orang Yunani mewarisi ilmu pengetahuan Timur dan mereka mendalami matematika lebih abstrak atau lebih kepada teori-teori dengan usaha mereka sendiri. Misalnya saja pada perbedaan orang- orang Babilonia menafsirkan bahwa bilangan tersebut merupakan bilangan yang sudah rasional akan tetapi orang-orang Yunani membuktikan bilangan Ö2 merupakan bilangan yang tidak rasional. Lalu terjadi gelombang penjajahan yang berlangsung di Aegean pada abad ke-8 sampai abad ke-6 SM, dimana mengakibatkan terbukanya jalan terobosan yang luar biasa bagi yunani. Mengapa demikian? karena dengan berkumpulnya denngan orang-orang yang telah menjajah wilayah mereka menyebabkan mereka mendapatkan pengalaman dan berbagai informasi tentang ilmu matematika. 
       Dimulai pada zaman besi menandakan kenaikan matematikka di Yunani yang bertepatan pada abad ke-6 SM (berkembang paling cemerlang di abad ke-5 sampai abad ke-4 SM), dimana peristiwa itu disebut "perdaban yunani", dimana muncul perkembangan matematika baru oleh ilmuwan-ilmuwan yang berasal dari Yunani, yaitu Thales dan Pythagoras.
        Ilmu-ilmu matematika berlanjut dari Mesir ke Yunani, semua penemuan-penemuan yang telah dilaporkan oleh Thales, bagi orang Mesir dianggap tidak memberikan pengaruh terhadap perkembangan matematika di Mesir. Akan tetapi, bagi orang-orang Yunani merupakan suatu awal perkembangan yang luar biasa seperti geometri. Adapun karya-karya yang dihasilkan, seperti: 
1. Pengukuran ketinggian piramida
2. Pengukuran jarak kapal laut dari pantai.
        Selain Thales Pythagoras juga memiliki hasil karya, seperti:
1. Aritmatika
2. Harmoni (musik)
3. Tentang astronomi.


B. Persia
    Persia adalah salah satu suku yang tergolong dalam bangsa Iran, menggunakan bahasa Persia dan juga mempunyai persamaan dalam kebudayaan dengan bangsa Iran yang lainnya. Bangsa ini mayoritas di Iran dan minoritas di beberapa negara lain, seperti: Afganistan, Tajikistann, Uzbekistan, Amerika Serikat, Kuwait, Turki, Uni Emirat Arab, Irak, dan juga beberapa negara di Timur Tengah. Saat ini istilah Persia sering merujuk kepada Iran. Persia diguankan untuk isu sejarah dan kebudayaan dan Iran digunakan untuk isu politik.
     Pada abad-abad sebelum kedatangan islam, Persia telah mengalami kemajuan dalam ilmu matematika yang di ilhami dari pengetahuan matematika bangsa lain. Raja-raja Persia sangat mendukung perkembangan ilmu pengetahuan, mereka memberikan fasilitas asimilasi dan adaptasi ilmu-ilmu dari luar Persia terutama matematika. Kemudia pada abad tersebut telah menggunakan sebuah perhitungan matematika dengan menggunakan simpul tali yang kemudian diadopsi dan dikembangkan oleh suku luar. 
     Dalam perkembangan sejarah matematika Persia didukung oleh tokoh cendekiawan matematika terkemuka, seperti:
1.  Al-khawarizmi yang menciptakan konsep al-jabar sekaligus penyempurnaan sistem bilangan dengan penambahan angka "0" yanng diuraikannya  dalam sebuah karya  kitab dengan judul kitab al-muhtasar fi hisab al-jabr muqabala. Contoh persamaan, x2 + 10x = 39 → x2 + 10x - 39 = 0
2. Omar Khayyam dengan penemuannnya tentang persamaan pangkat yang lebih tinggi dari binomial. Pencipta karya matematika tersebut berlaku hingg saat ini.  Contohh persamaannya, x3 + ax2 + b2x + c3 = 0

Senin, 09 Januari 2017

Perkembangan Matematika di Zaman Babilonia Kuno dan Mesir

Hi! sahabat-sahabatiku....
Setelah kita membahas tentang berbagai macam aliran matematika, rasanyaa kurang serru jika tidak mengulas sedikit tentang sejarah matematika itu dari mana saja sih sebenarnya.. Iya ngga guys???
 
 Ok... Kali ini kita akan menuju ke zaman Babilonia dan zaman Mesir kuno.
Kalian tau ngga  Babilonia itu tempatnya dimana sih sebenarnya.. Apakah di Indonesia? atau di Arab? atau mungkin di Irak?..
Yuuks, kita jelajahi peta meraka... Selamat membaca..........

       Babilonia adalah negara kuno di selatan Mesopotamia (sekarang Irak) di wilayah Sumeria dan Akkadia. Sumeria adalah bangsa yang pertama kali mendiami Mesopotamia yang kemudian diikuti Bangsa Akkadia. Owh yah,,, sekarang kita bisa tau yah Babilonia itu dimana.
      Dalam sejarahnya, matematika ternyata sudah dikenal di wilayah ini karena dipengaruhi oleh Yunani pada saat itu. Bukti matematika yang telah tertulis berupa hasil karya dari Babilonia dengan menggunakan tulisan berbentuk paku, bebeberapa penemuannya:  Papan Yale YBC 7289,  Papan Plimpton 322, Papan Susa, Papan Tell Dhibayi.  
       Selain itu, pada masa babilonia ini juga telah mengenal sistem bilangan dengan berbasis 60. Ada beberapa alasan mengapa bangsa babylonia menggunakan basis 60 yaitu seorang ahli mengatakan bahwa 60 ini adalah bilangan terkecil yang dapat dibagi dengan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 10, 12, 15, 20 dan 30, Contoh pengguaan sistem bilangan tersebut:
1,15                 = 1 x 60 + 15
= 60 + 15 = 75

Mengapa bisa terjadi seperti di atas jadi maksutnya tulis angka awal dan kalikan dengan 60 pangkat satu karena dibelakang koma terdapat satu angka yaitu 15 kemudian tambahkan dengan angka 15. Selain perkalian di atas, terdapat pula pembaian, dll.
      mudahkaaan!!!

Setelah mengetahui sedikit tentang Babilonia, sekarang kita akan bergeser kepada zaman Mesir kuno.

Pada tahun 450 SM, ada seorang musafir yang bernama Heredotus sejarawan yunani mengunjungi Mesir. Dia melihat monumen kuno dan mengamati keagungan sungai nil. Kemudian mengungkapkan bahwa geometri bersal dari Mesir, sebab geometri  digunakan sangat mendasar, yaitu untuk pemantauan ukuran tanah milik penduduk karena digunakan untuk keperluan pemungutan pajak. Hal ini dilakukan karena setiap tahun selalu terjadi luapan dari sungai Nil. Selain itu, bangsa mesir kuno juga telah menggunakan sistem perhitungan berbasis 10. Sehingga Mesir kuno memiliki satuan, puluhan, ratusa, ribuan, puluhan ribuan, ratusan ribuan, jutaan pada sistem perhitungannya tersebut. Contoh penggunaan sistem tersebut dengan menggunakan angka 275. Dalam penulisannya, nomor hieroglief dimulai dari sebelah kanan ke kiri dan disusun secara vertikal. 
    dari zaman ke zaman, matematika Mesir kuno pun mulai berkembang dengan berbagai penemuan-penemuannnya, yaitu operasi aritmatika (penjumlahan, perkalian, dan pembagian) dan geometri (segitiga, trpesium, lingkaran), serta masih bannyak lagi yanng lainnya.


Filosofi Matematika Sekolah (Progressive Absolutism, Platonism, Conventionalism, Empirism)

Assalamualaikum, Wr. Wb.

Selamat pagi!... semoga bahagia selalu......
Pagi ini saya akan membahas sedikit tentang pemahaman saya mengenai filosofi matematikka sekolah, seperti progressive absolutism, platonism, conventionalism, empirism.
Semoga bermanfaat.....


1. Progressive Absolutism
       Sebelum saya membahas tentang filsafat progressive absolutism, terlebih dahulu kita harus tahu apa sih aliran absolut itu?
       Aliaran absolut adalah aliaran yang menganggap bahwa kebenaran matematika adalah mutlak dan unchallengeable (tidak dapat ditantang).
       Progress adalah suatu proses penggantian teori-teori yang sebelumnya oleh teori-teori yang superior yang menjelaskan semua data yang sebelumnya dan lebih. Progress terdiri dari menemukan kebenaran-kebenaran matematika yang tidak konsisten dengan suatu teori atau tidak diterangkan di dalam teori, lalu memperluas teori untuk menjelaskan bidang lebih luas dari peristiwa matematika.
       Dalam hal ini, absolutis progresif masih memberikan kesempatan bagi para ahli matematika untuk mengembangkan teori yang sudah ada tetapi tidak boleh menyalahi aturan dan teori yang telah ada sebelumnya.

2. Platonisme
       Platonisme adalah pandangan bahwa objek matematika memiliki eksistensi objektif yang nyata dalam beberapa wilayah ideal.
       Aliran platonisme juga memandang bahwa matematika adalah hal yang abstrak dan memerlukan eksistensi objek. Sebagai contoh, menghitung jumlah uang dalam tabungan. Dalam hal ini, sesuatu yang dianggap abstrak dalam suatu perhitungan dapat dikatakan nyata ketika dihubungkan dengan suatu objek dalam kehidupan sehari-hari seperti uang.

3. Konvensionalisme
         Konvensionalisme merupakan pengetahuan matematika dan kebenarannya didasarkan pada kesepakatan linguistik (kebahasaan). 
Kesepakatan seperti apa maksudnya?
Kesepakatakan yang dimaksud disini adalah kesepakatan antara pihak satu dengan pihak lainnya dalam menetapkan suatu hal yang abstrak menjadi nyata dalam pikiran, misal angka 1. Angka satu merupakan suatu kesepakatan dari seluruh negara bahwa angka "satu" dilambangkan dengan lambang "1". Jika terjadi kesepakatan seperti ini, maka setiap negara akan menganggap angka satu dapat dilambangkan "1", sehingga ketika melakukan penukaran-penukaran uang tidak terjadi kesalahpahaman jumlah yang akan dikenakan. Begitu pun dengan hal-hal yang lainnya.

4. Empirisme
      Empirisme merupakan matematika dan hasil kebenarannya dibuktikan dari pengamatan, memiliki tahapan dalam pengajaran, yakni enactive (fakta), iconic (gambar), dan symbolic (angka/simbol lainnya).
      Dengan adanya pengamatan yang dilakukan para pendidik baik melalui fakta kehidupan dalam penerapan matematika maupun gambar, angka, atau simbol, anak terdidik akan mudah memahami apa yang dipelajarinya. Sebab, anak-anak yang masih kecil lebih kuat ingatannya melalui apa yang dilihatnya kemuadian dipahami dan bisa dipraktikannya dari pada hanya sekedar membaca tanpa ada penalaran dalam pikirannya.

Elemen Ideologi Pendidikan Matematika

Assalamualaikum, Wr. Wb

Hi!,,, masih dengan saya di blog ini..
yuks intip dikit pembahasan berikutnya mengenai elemen ideologi pendidikan matematika...
Semoga bermanfaat,,,,.



Sebelum saya membahas tentang elemen-elemen ideologi pendidikan matematika, terlebih dahulu saya akan membahas tentang, APA SIH IDEOLOGI MATEMATIKA ITU?

Ideologi dalam filsafat memiliki pandangan dunia yang menyeluruh, yakni suatu sistem ide dan keyakinan yang luas sehingga harus saling berkaitan. Ideologi ini menggabungkan sikap nilai epistimologi dan nilai moral untuk menjadi persaingan sistem kepercayaan tanpa maksud merendahkan arti dari nilai tresebut. Tujuan pendidikan matematika adalah melatih cara berfikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, mengembangkan aktifitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinil, rasa ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba.
Model ideologi pendidikan yang diusulkan disini mencerminkan tingkat kompleksitas yang terletak pada keyakinan epistemologis dan etis yang fundemental. Dengan demikian, cara yang diusulkan untuk mencapai tujuan pendidikan matematika memiliki dua tingkatan, yakni:
1. Elemen Primer
        Elemen ini menyangkut tentang unsur yang sangat abstrak dan ideologi harus menghubungkannya dengan pengalaman  realita hidup baik secara perorangan, kelompok, maupun di kalangan masyarakat. Seperti:
a. Epistimologi
         epistimologi memerlukan teori tentang bagaimana pengetahuan individu berkembang baik secara teori subjektif (pengetahuan yang berasal dari pemikiran diri sendiri dan bernilai benar menurut si pemikir), maupun secara teori objektif (pengetahuan yang berasal dari pemikiran diri sendiri dan bernilai benar oleh semua orang).
b. Filsafat Matematika
         Filsafat matematika adalah cabang dari filsafat yang mengkaji anggapan-anggapan filsafat, dasar-dasar, dampak-dampak matematika.
c. Sekumpulan nilai moral
         sikap moral yang dimaksud adalah sikap seseorang yang peduli, memiliki rasa empati kepada sesamanya dan memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang baik khususnya pada pendidikan.
d. Teori anak
        Teori anak adalah teori kecerdasan, kemampuan, dan kepastian yang dimiliki seorang anak baik melalui warisan kedua orang tuanya maupun melalui lingkungan dan pengalamannya.
e. Teori masyarakat
        Hal ini kan mengarah pada teori pribadi tentang keragaman sosial dan kepentingannya serta akomodasi dalam pendidikan matematika.
f. Tujuan pendidikan
        Tujuan pendidikan pada hakikatnya adalah mencerdaskan potensi-potensi spiritual, intelektual, dan emosional setiap individu yang pada gilirannya berpengaruh terhadap masyarakat luas.

2. Elemen Sekunder
        Tingkat sekunder terdiri dari unsur-unsur hasil yang berkaitan dengan pendidikan matematika. Berikut termasuk dalam elemen sekunder:
a. Tujuan pendidikan matematika
b. Teori pengetahuan matematika sekolah
c. Teori pembelajaran matematika
d. Teori pengajaran matematika
e. Teori penilaian pembelajaran matematika
f. Teori kemampuan matematika
g. Teori keanekaragaman sosial dalam pendidikan
     Yang diimplementasikan pada elemen sekunder ini adalah metode-metode dalam menerapkan teori-teori yang telah ada pada pembahasan di atas dengan tujuan agar anak terdidik dapat memahami pelajaran matematika dengan baik, benar, dan mudah.

Sekian dari saya... Jangan bosan-bosan untuk membaaca postingannya yyyaaaak
 Trima kasihh,, see u bye

Epistemologi dan Etic Filsafat Pendidikan Matematika.

Assalamualaikum, wr. wb.

Kembali lagi dengan blog saya yang ke dua,,,
   kali ini saya akan membahas tentang epistimologi dan etic filsafat pendidikan matematika.

Selamat membaca dan semoga bermanfaat.....


1. EPISTIMOLOGI 
Taukah kalian asal mula kata eistimologi itu dari mana?
   Istilah "epistemologi" berasal dari bahasa yunani, yaitu episteme (pengetahuan), sedangkan logo (ilmu). Sehingga epistemologi adalah cabang ilsafat yang berkaitan dengan asal, sifat, karakter dan jenis-jenis ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pengetahuan matematika. 
   Dalam hal ini, matematika sebagai ilmu pengetahuan terbagi menjadi dua ilmu, yakni:
a. Ilmu Formal, ilmu yang hanya mengandung pernyataan-pernyataan analitis, misalkan pernyataan     bahwa lingkaran adalah bulatan yang merupakan kumpulan dari banyaknya titik-titik.
b. Ilmu Faktawi (factual science), ilmu yang menyangkut fakta-fakta, yaitu fakta-fakta yang diperkirakan terjadi dalam dunia ini dan untuk membuktikannya, seseorang harus berdasarkan pada pengalaman pribadinya.
   Dalam hal ini, epistemologi berperan untuk memberikan jalan bagi orang yang ingin mempelajari pendidikan matematika, menelaah segi-segi dasar pengetahuan matematika seperti sumber, hakikat (substansi), batas-batas, dan kebenaran pengetahuan beserta ciri-ciri matematika yang meliputi abstrak, ruang, waktu, besaran, simbolik, bentuk dan pola. Sehingga posisi epistemologi menjadi faktor penting yang mendasari pengajaran matematika. Agar pendidik mengetahui metode-metode yang akan digunakan saat mengajar, sehingga peserta didik dapat memahaminya dengan baik.


2. ETIC
      Etic filsafat pendidikan matematka tidaklah berdiri sendiri melainkan sangat berhubungan erat denga epistimologi, dimana epistimologi pendidikan matematika mengadopsi teori perry karena membutuhkan teori tentang bagaimana pengetahuan individu berkembang khususnya calon pedidik. Teori perry adalah teory psikologi tentang perkembangan sikap epistimologi individu dan etik. Teori perry juga menjelaskan tentang pandangan etic setiap individu. Dalam teori perry ada tiga tahap, yani:
1. Dualisme (dualisme etic)
        Dualisme adalah jawaban yang bercabang menjadi dua, yaitu baik atau buruk. Jawaban tersebut merupakan hasil atau penilaian yang hanya dilihat dari segi kesalahan dan kebenarannya saja. 
2. Multiplisitas (multisiplitas etic)
         Dalam multiplisitas terdapat pluralitas jawaban yang mengakibatkan setiap orang mempunyai hak untuk memiliki pendapatnya senidri. Multiplisitas juga merupakan pernyataan dari jawaban yang tidak mempunyai pilihan rasional. Contoh dalam perhitungan dalam suatu masalah matematika, ada sebagian orang paham dengan cara lain dalam mengerjakan soal-soal khususnya soal essay.
3. Relativisme (posisi relativisme etic)
         Jawaban tergantung pada semesta pembicaraan. Tindakan dianggap diinginkan atau tidak diinginkan dapat dinilai berdasarkan kesesuaian dengan konteks, sistem nilai-nilai, dan prinsip-prisip. 

Ok... Sekian pembahasan ke dua saya tentang epistimologi dan etic,, bila ada kekurahan dan kesalahan dalam pengetikan atau pemahan mohon saran dan komentarnya dikolong komentar yaah..
 TRIMA KASIIIH....